
SMP Negeri 3 Sijuk bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Sijuk mengadakan giat Sosialisasi Kesehatan Remaja pada hari Rabu, 30 Oktober 2024. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari kls 7,8,9 yg berjumlah 30 orang. Kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran atas kesehatan remaja yang terjadi di lingkungan sekolah.
Untuk pembicara dalam sosialisasi ini dilakukan oleh Dr. Shella Ayu Friscillia dan ibu Sella Pratiwi. Materi yang disajikan dalam sosialisasi ini menyangkut 4 aspek yaitu, PHBS, Kesehatan Reproduksi Remaja, Kesehatan Gigi dan Mulut, dan P3K di sekolah.

3. Menjaga jarak
4. Menggunakan tempat sampah
6. Menjaga kebersihan menstruasi
8. Menggunakan air bersih
11. Konsumsi makanan sehat dan bergizi
- Mencegah infeksi penyakit tertentu, seperti diare, kolera, dan tetanus
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Meningkatkan produktivitas
- Mengoptimalkan tumbuh kembang peserta didik
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan reproduksi remaja adalah kondisi kesehatan yang berkaitan dengan organ reproduksi. Kesehatan reproduksi remaja yang baik dapat diwujudkan dengan:
- Mengetahui proses reproduksi dan faktor-faktor yang terkait
- Memiliki sikap dan perilaku yang bertanggung jawab
- Terbebas dari perlakuan kekerasan dan diskriminasi
Remaja perempuan menandai kesiapan reproduksinya dengan haid pertama kali, sedangkan remaja laki-laki dengan mimpi basah.
- Menjaga kebersihan organ reproduksi
- Mengonsumsi makanan sehat
- Mengonsumsi vitamin dan suplemen
- Olahraga
- Menghindari rokok dan alkohol
- Menghindari seks berisiko
- Cukup istirahat dan mengelola stres
Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan gigi dan mulut sering kali diabaikan oleh masyarakat. Rendahnya kesadaran dalam merawat kesehatan gigi mulut merupakan salah satu penyebab dari penyakit gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan 57,6% penduduk Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut dan hanya sekitar 10,2% yang telah mendapatkan pelayanan medis. Prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini sangat tinggi (93%) dan hanya 7% anak yang bebas dari masalah gigi berlubang. Oleh karena itu, sangat perlu untuk mulai melakukan tindakan pencegahan gigi berlubang sejak dini.
Kebanyakan orang tua masih menganggap remeh kesehatan gigi dan mulut dan beranggapan anak dengan gigi sulung (gigi susu) yang bermasalah, tidak membutuhkan perawatan karena akan segera digantikan oleh gigi permanen (gigi dewasa). Padahal masalah gigi dan mulut pada anak dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak
Masalah Utama Pada Gigi dan Mulut
- Gigi Berlubang / Keropos / Karies : penyakit yang ditandai dengan adanya lubang pada gigi
- Radang gusi / gusi berdarah
- Kelainan pada susunan gigi (maloklusi)
Mencegah Gigi Berlubang dan Radang Gusi
- Menghilangkan plak dengan menyikat gigi secara benar dan teratur
Perlu untuk membiasakan anak menyikat gigi secara rutin minimal 2 kali setiap hari, terutama sebelum tidur agar kesehatan gigi terjaga dengan baik. Usia yang tepat untuk mengajarkan sikat gigi yang benar, saat anak berusia 2 sampai 3 tahun. Anak juga perlu didampingi menyikat gigi (untuk mendukung kemampuan motoriknya) hingga usia 8 tahun.
Tips memilih dan pemakaian sikat serta pasta gigi
- Pastikan pasta gigi mengandung fluor untuk menguatkan gigi
- Plih sikat gigi yang berbulu halus, permukaannya datar, kepala sikat kecil
- Setiap anggota keluarga harus mempunyai 1 sikat gigi dan tidak boleh saling meminjam karena dapat menularkan penyakit. Bila sikat gigi sudah rusak bulunya, segera ganti dengan yang baru.
2. Menghindari konsumsi makanan dan minuman dengan konsentrasi gula yang tinggi (permen. dodol, coklat, minuman bersoda, es krim) dan membiasakan konsumsi makanan yang mengandung pH netral (keju, kacang-kacangan, buah sayuran). Selain itu, banyak mengkonsumsi air putih juga salah satu tindakan yang mempengaruhi kualitas air liur agar membantu self cleansing rongga mulut.
Orang tua juga diwajibkan untuk membawa anak ke dokter gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali. Rutinitas ini perlu agar orang tua mendapatkan edukasi tentang tindakan preventif pada gigi anak, tindakan kuratif atau penanganan gigi yang telah berlubang dan anak dapat beradaptasi dengan ruangan dokter gigi sejak sedini mungkin agar kelak tidak merasa takut untuk ke dokter gigi.
PERTOLONGAN PERTAMA
Arti Pertolongan Pertama
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan atau sakit dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rs)
Pedoman yang harus dipegang oleh Penolong
- P :Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
- A :Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari bahaya
- T :Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan
- U :Usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib (polisi/keamanan setempat)
- T :Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat
PERALATAN PENOLONG
Obat dan Bahan:
- – untuk membersihkan tangan: sabun, alkohol
- -untuk mencuci luka: dettol, povidon iodine ( betadine)
- -untuk menyadarkan: minyak angin, parfum
- -salep untuk luka bakar
- -salep untuk gigitan serangga
Alat-Alat :
- – sarung tangan
- -pinset
- -kapas
- -kassa
- -plester
- -gunting
- -pembalut
1. PINGSAN
Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, kecelakaan, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, terkejut / kaget, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), anemia (kekurangan darah), dan lain-lain.
Gejala awal sebelum pingsan:
Perasaan limbung
- Pandangan berkunang-kunang
- Telinga berdenging
- Nafas tidak teratur
- Muka pucat
- Biji mata melebar
- Lemas
- Keringat dingin
Penanganan Korban Pingsan
- Baringkan korban dalam posisi terlentang
- Tinggikan kaki melebihi badan
- Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
- Beri udara segar
- Periksa kemungkinan cedera lain
- Selimuti korban supaya tidak kedinginan
- Korban diistirahatkan beberapa saat
- Untuk mengembalikan kesadaran orang yang mengalami kepingsanan dapat menggunakan bau-bauan yang menyengat dan merangsang seperti minyak wangi, minyak angin
2. PERAWATAN LUKA
- Penolong harus mencuci tangan
- Jangan menyentuh luka /darah secara langsung. Pakai sarung tangan
- Bersihkan luka dengan air/pembersih luka (dettol yang diencerkan)
- Kemudian berikan obat antiseptik (betadin)
3. LUKA BAKAR
Pertolongan:
–Segera dinginkan luka dengan air mengalir
–Keringkan luka pelan-pelan
–Oleskan obat luka bakar (silverdiazin, betadine, bioplacenton).
Hindari
- -Mengoleskan mentega, kecap, pasta gigi
- -Melepas dengan paksa pakaian yang melekat pada kulit
4. MIMISAN (epistaksis)
Pengertian : adalah perdarahan karena pecah pembuluh darah hidung
Pertolongan ;
- Duduk di kursi, posisi kepala menunduk
- Menjepit hidung selama 5-10 menit untuk menghentikan perdarahan
- Bernapas lewat mulut
- Berikan kompres es di daerah hidung.
5. MEMAR (hematoma)
Penyebab: Terbentur, terkilir
Pertolongan:
-Korban diposisikan agar lebih nyaman
-Istirahatkan daerah yang cedera
-Kompres dengan es yang dibungkus kain.
-Tinggikan bagian yang cedera
– Oleskan trombophob gel